Klenteng Liong Hok Bio: Jejak Sejarah dan Keberagaman di Jantung Magelang

Klenteng Liong Hok Bio: Jejak Sejarah dan Keberagaman di Jantung Magelang

Vertical.Rafting.Magelang – Berdiri megah di pusat Kota Magelang, Klenteng Liong Hok Bio bukan sekadar tempat ibadah, melainkan saksi bisu perjalanan panjang dan harmonisasi budaya komunitas Tionghoa di kota ini. Didirikan pada tahun 1864, klenteng ini menyimpan cerita yang terkait erat dengan sejarah lokal dan peristiwa penting di Jawa.

Akar Sejarah yang Mendalam:

  • Pendiri Visioner: Klenteng ini diinisiasi oleh Kapiten Be Koen Wie atau dikenal juga sebagai Be Tjok Lok. Ia menghibahkan tanahnya sendiri untuk pembangunan rumah ibadah ini.

  • Kaitannya dengan Geger Pecinan: Sejarah pendirian Liong Hok Bio tidak terlepas dari bayang-bayang Peristiwa Geger Pecinan (1740) di Batavia. Peristiwa ini memicu migrasi orang Tionghoa ke berbagai daerah, termasuk ke pedalaman Jawa seperti Magelang, dan memunculkan kebutuhan akan tempat ibadah baru.

  • Pemindahan Patung Suci: Salah satu langkah awal adalah pemindahan patung Twa Pek Kong (Dewa Bumi) dari Ngarakan ke lokasi klenteng yang baru ini, menandai berdirinya pusat peribadatan baru.

Perjalanan Pengelolaan dan Transformasi:

  • Era Kong Kwan: Pada masa awalnya, pengelolaan klenteng berada di tangan yayasan Kong Kwan hingga sekitar tahun 1906.

  • Era THHK: Pengelolaan kemudian dilanjutkan oleh Yayasan Tiong Hwa Hwee Kwan (THHK), sebuah organisasi sosial dan pendidikan Tionghoa yang sangat berpengaruh kala itu.

  • Bukti Vitalitas Komunitas: Keberadaan Sekolah Tiong Hwa Hak Hauw yang pernah berdiri dalam satu kompleks dengan Klenteng Liong Hok Bio menjadi bukti nyata betapa pentingnya klenteng ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan pendidikan bagi warga Tionghoa Magelang di masa lalu.

  • Kebakaran dan Kebangkitan Kembali: Klenteng ini pernah mengalami musibah kebakaran pada tahun 2014. Namun, semangat masyarakat untuk melestarikan warisan budaya ini begitu kuat. Klenteng Liong Hok Bio kemudian dibangun kembali dengan megah, seperti wujud indah yang dapat disaksikan oleh para pengunjung saat ini. Arsitekturnya yang khas dan penuh ornamen menjadi daya tarik tersendiri.

Liong Hok Bio dalam Konteks Magelang Raya:
Meski menjadi salah satu klenteng paling menonjol di Kota Magelang, Klenteng Liong Hok Bio bukanlah yang tertua di wilayah Kabupaten Magelang. Gelar itu dipegang oleh Klenteng Hok An Kiong yang terletak di Muntilan, yang didirikan lebih dahulu pada tahun 1878. Keberadaan kedua klenteng ini menunjukkan sejarah panjang dan akar komunitas Tionghoa yang menyebar di wilayah Magelang Raya.

Makna Kini:
Klenteng Liong Hok Bio kini tetap menjadi pusat spiritual dan budaya yang vital bagi warga Tionghoa Magelang. Setiap hari, terutama pada hari-hari besar seperti Imlek dan Cap Go Meh, klenteng ini ramai dikunjungi umat untuk beribadah dan bersembahyang. Keberadaannya di jantung kota juga menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya yang menarik di Magelang, simbol keberagaman dan toleransi yang telah mengakar lama.

Kunjungi Klenteng Liong Hok Bio:

  • Lokasi: Jalan Alun-Alun Utara No. 7, Magelang (tepat di sebelah barat Alun-Alun Kota Magelang).

  • Aktivitas: Menikmati arsitektur tradisional Tionghoa, melihat altar dan patung dewa, merasakan atmosfer spiritual, belajar sejarah lokal, serta mengamati kegiatan ibadah (dengan menjaga sikap sopan dan tenang).

Klenteng Liong Hok Bio berdiri sebagai monumen hidup, mengisahkan tentang dedikasi seorang Kapiten, ketangguhan sebuah komunitas, dan warisan budaya yang terus dilestarikan di tengah denyut Kota Magelang. Ia adalah bukti nyata bahwa sejarah dan keharmonisan dapat bersatu dalam sebuah bangunan yang penuh makna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *